Jumat, 26 Maret 2010

Naik-naik ke Puncak (bukan gunung)




Ini momennya dah lamaaa banget

pergi ke daerah Puncak Bogor..

Sebenernya ini adalah acara kampus Bunda di Puncak

Berhubung kasihan ga tega ninggalin anak2,
Ayah sama Eisha dan Safa ikutan juga

kita ke puncak bareng2 deh
dan ada tambahan teman Bunda juga
yang namanya Lela dan putrinya Key
mereka juga mau ke Puncak ke Villa kantornya di Puncak Pas

Kalau Bunda dikasih penginapan gratis sama kampus
di Hotel Novus alhamdulillah

Puncak tuh memang masih tetap
jadi tempat rekreasi favorit keluarga Jakarta
habis daerah yang paling sejuk deket Jakarta ya adanya itu
walaupun jalan menuju kesananya kalau weekend
macetnya ampun-ampunan
baik pas pergi atau pas pulang sama-sama macet

tapii enjoy ajaaa yaa...hehe

Selasa, 23 Maret 2010

Dari Ibnu Umar r.huma, Rasulullah saw bersabda: "Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah kemampuan membaca Al-Quran, lalu ia membacanya pada malam dan siang hari; dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada malam dan siang hari." (HR Bukhari, Tirmidzi dan Nasai)

that's not mine...

Bismillahirrahmanirrahim

Cerita lagi dari Bunda tentang adik Safa

Safa punya kebiasaan yang berbeda dengan sang kakak
Safa sangat menjaga batas-batas kepemilikan
kepemilikan atas benda-benda, pakaian, mainan
yang punyanya dan yang bukan punyanya

Seperti begini:

Suatu malam, adik Safa bersama Kakak Eisha
makan mie bersama
masing-masing mendapat satu piring mie
nah mungkin karena saat itu Safa sangat lapar
mie dalam piring Safa habis dalam sekejab
sementara mie kakak Eisha masih banyak di piringnya

Sang mba (Mba Ningsih) mengambil inisiatif
karena melihat Safa terlihat masih pingin makan mie
sementara mie di piring Safa sudah habis
Mba Ningsih mengambil mie di piring kakak Eisha
dan diberikannya ke adik Safa

Tapi apa kata Safa?
Safa bilang: "Ga oleh, ga oleh mbaa (ga boleh, ga boleh mbaa)"
"Itu unya ka Eisha (Itu punya Kak Eisha)"
"Ukan mie Capa (Bukan mie Safa)"

hohoho...

Cerita yang sama terjadi kemarin dan hari ini:
Kemarin Minggu, Safa baru pulang dari rumah nenek di kelapa dua depok
disana Safa dan Kak Eisha membeli mainan perlengkapan hair dryer
yang isinya: jepitan, roll rambut,  dan lain-lain

Ternyata setelah pulang ke Setiabudi
dan kumpulan mainan itu dibuka,
Safa melihat cermin kecil ada di antara kumpulan mainan itu:
kata Safa ke Bunda: "Nda, ini ukan punya Capa (Bunda, ini bukan punya Safa), ini punya Ali (sepupu Safa)"
"Kok di awa, nda oleh kan? (kok dibawa, ga boleh kan?)"

dan pagi ini,
Bunda hendak mengantar Safa keluar rumah
Bunda asal saja mengambil sandal yang ada di rak
ada sandal karet berwarna orange dan itu yang Bunda pakai
Safa melihat, dan katanyaaa: "Nda, angan pake sandal itu, tu unya kakek, sandal oyenj"
(Bunda jangan pakai sandal itu, itu punya kakek, sandal orange)


Subhanallah, ga boleh ya naak kita pakai  yang bukan punya kita...
mengambil yang bukan punya kita,
memakan yang bukan haq kita,
terima kasih ya sudah mengingatkan Bunda...

Rabu, 17 Maret 2010

minta maaf dan jangan marah-marah

Bismillahirrahmanirrahim

Hampir seminggu ini Bunda full day di rumah
tidak ke kampus
selain adanya harpitnas (hari kejepit nasional)
karena Ayah sedang tidak enak badan
kena gejala tipes

Hmmm tapi seorang ibu yang berada di rumah full day
adalah suatu kenikmatan yang luar biasa
Semua-muanya puas dipegang sendiri
mulai dari memandikan anak-anak, kasih maem safa, bermain dengan kakak, bobo bareng ^^
semuanya bisa kita pantau

Sebenarnya Safa sedang dilatih toilet training...
Bunda sudah bilang ke Safa: "Safa, kalau pipis dimana ya?"
Safa jawab: "di amar mandi, Bunda (di kamar mandi Bunda)"
Bunda: "bukan di kasur ya?"
Safa: "ukaaaan (bukaan)"
Bunda: "kalau pipis di lantai boleh ga"
Safa: "ga oleeeh (ga boleeh), alo pipis di amar mandi (kalo pipis di kamar mandi)"

good..

terkadang Safa pintar,
bilang kalau mau pipis
sampai bisa lepas celana sendiri
dan tahu2 ngacir ke kamar mandi

tapi terkadang masih bocor juga hehe
tahu-tahu sudah basah aja celananya ^^

Tapi safa lucu,
dia tahu kalau ngompol itu ga boleh
jadi kalau safa ngompol
dan ketawan bunda
Safa bilang begini
sambil liatin dan tatap mata Bunda

"Bunda, bundaaaa"
terkadang ditambahin:
"Bunda antiiik (Bunda cantiik),
"Aku inta maap (aku minta maap)"


"kenapa Safa minta maaf, naak?" tanya Bunda
Bunda sebenarnya tahu kenapa safa tiba-tiba minta maaf

Safa: "Capa inta maap (Safa minta maaf),
soalna, kalna (soalnya, karena)
capa pipisna di cana (Safa pipisnya di celana)
ukan di amar mandi (bukan di kamar mandi)"

Ga cuma sampai disitu, Safa melanjutkan:
"Bundaa, Bunda ga malah-malah (marah-marah) yaa"

Duuh Safa, kalo safa omong begitu
siapaaa coba yang tega marah

Minggu, 14 Maret 2010

kan ada Allah..

Bismillahirrahmanirrahim

Sudah lama saya tidak menulis blog
hanya sekedar blog walking
tengok sana tengok sini
membaca sharing dr blog teman
itupun tanpa meninggalkan jejak (comment) duh maaf ya

Hari ini Bunda ingin cerita tentang adik Safa
yang bulan Maret ini usianya sudah 2 tahun 8 bulan
Safa sudah bisa ngobrol dan sedikit sedikit
bisa memberi nasihat ke sang kakak, Kak Eisha

Seperti pada kejadian ini:
Nah seperti yang pernah saya baca di buku Parenting
bahwa orang tua atau siapapun tidak dianjurkan
menakut-nakuti anak terutama dengan sesuatu yang tidak terlihat
kasat mata
seperti yang dulu sering dilakukan oleh kebanyakan orang
kepada anak kecil (termasuk saya kecil juga tuh)
paling sering ditakut-takuti dengan "hii ada syetan"

insya Allah kami berusaha tidak melakukan hal ini
ke anak-anak, tidak menakut nakuti mereka dengan setan dan sejenisnya
ya gendoruwo, jin ireng, kuntilanak, buto ijo, dan kawan-kawan

Tapi ternyata kecolongan juga sih
terutama si kakak Eisha yang sudah sekolah
dan sudah punya banyak teman main

Seperti ini: Tiba-tiba pulang sekolah kak Eisha bilang:
"Bunda, Buto ijo apa sih? Aku takut ah sama Buto ijo?"
"hah Buto ijo, itu nama raksasa yang ada di dongeng-dongeng Eisha"
Bunda coba menjelaskan , "Buto ijo itu tidak nyata eisha, jadi Eisha ga perlu takut"
"Dan yang pasti kan ada Allah bersama Eisha, Allah akan menjaga kita kan"
"Oh iya Bunda" Eisha setuju. Alhamdulillah.

Nah di waktu yang lain
saat hendak membeli popcorn di Setiabudi one
biasanya kita akan melewati satu lorong panjang yang gelap
Nah kak Eisha mulai deh muncul rasa takutnya.
"Bundaa, aku takut, gelap, takut ada syetan"

Tak dianya, sang adik, Safa langsung berujar
seperti arti namanya: menenangkan
adik Safa mencoba menentramkan hati si kakak:
"gapapa kok kak Ecaa (Eisha), gapapa. ga ada cetaan (setaan) kok,
kan ada Alloh, kan ada Alloh kak Ecaa (Eisha),
Jangan takut ceetan yaa"

hihi, tuh kak Eisha dengerin yaa kata adik..