Kamis, 04 Februari 2010

Selalu Ada Allah Bersama Kita

Bismillahirrahmanirrahim

Tulisan ini tercetus
dari obrolan ayah dan bunda eisha
yang sedang mumet mencari sekolah SD buat eisha

Sebagai orang tua,
kita selalu menginginkan yg terbaik ya buat buah hati kita.
Tapi memang apa yg terbaik
bagi masing-masing orang punya ukurannya sendiri-sendiri
Bahkan dalam satu keluarga,
terkadang Ayah punya visi yang beda dengan bunda juga

Kami sebenarnya ingin memasukan Eisha
Ke sekolah SD tahfidz quran (penghafal Al Qur'an)
Namun uang pangkal dan biaya sekolah
bisa dibilang cukup menguras kantong
Disamping itu ada kekhawatiran dari ayah
tentang resiko pergaulan yg terlalu high class
pada sekolah yg bayarannya mahal.
Hal ini memang diakui terjadi di beberapa sekolah seperti itu.
Walau tidak boleh dipukul rata.

Nah tentang biaya dan segala kekhawatiran...
Bunda percaya bahwa jika kita punya niat baik
Maka hasilnya akan baik
Apapun itu..

Jika niat kita adalah menjadikan anak anak kita
Sebagai pembela Al quran dengan menjadi penghafal dan pengamal Al quran
Maka Allah akan selalu bersama kita bukan?
Akan ada caranya Allah membantu kita insya ALlah

Then it works..
untuk biaya..
Menjelang pendaftaran masuk sekolah sd ini
Bunda insya Allah akan mendapatkan rezeki
pembayaran riset dan pembutan modul
juga pembayaran bimbingan mahasiswa
Yang jumlahnya cukup utk membayar uang pangkal
sekolah hafidz eisha ..
Alhamdulillah..
Jalannya Allah yang tidak disangka-sangka
selama kita mau bertawakal...insya Allah

doakan kami semoga semuanya selalu dimudahkan
Amin Allahumma Amin

Dan ini cerita yang lain...
mungkin bisa jadi hikmah buat kita

Sebutlah seorang tukang bakso asal wonogiri
Yang dulu kecilnya bisa dibilang sbg anak yang sangat amat pintar
di sekolah SD nya..yang lokasinya sangat jauh ditempuh jalan kaki
sampai harus  melewati dua sungai..
ia, si anak ini..
selalu juara kelas di semua pelajaran
terutama pelajaran berhitung
ia dalah seorang anak SD yang selalu hafal konsep "Empat Sehat Lima Sempurna"
tapi seumur-umur usianya belum pernah ia melihat bentuk roti dan susu
yang ada digambar empat sehat lima sempurna yang di tempel Pak Guru
di dinding kelasnya, apa lagi sampai merasakan rasanya...^^

ia adalah Pemimpin kelompok kepanduan
di sekolahnya, tapi sampai kunjungan Bupati
ke desanya dimana ia memimpin upacara
tak bisa ia kenakan seragam kepanduan coklat-coklat itu
karena tak punya uang untuk membelinya
jadi dipakainya baju merah putih satu2nya yang ia punya

yah begitulah...biar pun pintar ia hanya anak seorang petani di wonogiri sana
Maka ia harus mengubur harapannya untuk melanjutkan sekolah

namun bersyukur, karena Nilai SDnya yang bagus mendorong sang paman
mau membiayai sekolah lanjutan si ponakan ini
ke sekolah teknik waktu itu (setingkat smp)
Namun ternyata, si anak yang sdh tumbuh menjadi pemuda 
hanya bisa melanjutkan sekolah
sampai sekolah teknik kelas dua
ia harus memutuskan sekolah ST nya ini
karena sang bude atau bibi,
istri sang paman tidak mau ditumpangi lagi oleh keponakannya ini

Sejak saat itu lah sang pemuda ini
bertekad bahwa anak-anaknya kelak
harus bisa sekolah yg tinggi
tak apalah  sampai ia harus kerja keras
banting tulang di siang hari berjualan bakso
dan malamnya mengajari berhitung sang anak perempuannya..
Sang anak perempuannya pun sekolah SD sambil berjualan pisang coklat
untuk keperluan membeli buku buku
dan jikalau ada sisa utk membeli majalah bekas BOBO
yang selalu menarik hatinya untuk tahu
dunia luar seperti apa

Sampai tiba waktu kuliah,
si anak gadisnya ini
Menimbang-nimbang apakah bisa ia kuliah?
Darimanakah biayanya?
Bahkan untuk les intensif UMPTN (semisal TEKNOS, GANESHA, dkk) tak bisa ia lakoni
dan membeli formulir UMPTN pun masih harus ditimbang-timbang
mampukah?

Tapi lagi-lagi Allah swt maha adil
Pintu rezeki Nya datang tak disangka-sangka
Suatu hari sang anak mendapati surat dari  Universitas Indonesia
bahwa ia diterima sebagai mahasiswa UI
melalui jalur PMDK, tanpa tes
Subhanallah....
kedua orang tua berucap syukur banyak-banyak
Cita-cita dan doa mereka agar anak mereka bisa sekolah tinggi tercapai.
Sekarang sang anak sudah berhasil menyelesaikan S2nya.
Anak seorang tukang bakso yang juga cucu seorang petani?

Jadi akankah kita meragukan Allah swt?
Selama niatannya adl baik
Maka Allah ma' ana..Allah bersama kita..
Ada Allah bersama langkah-langkah kita..
Dan percayalah selalu ada rizki Allah untuk anak-anak kita insya Allah..
Allah punya cara-Nya sendiri. Allah punya jalan-Nya sendiri
untuk mengabulkan doa penuh harap dari hamba-Nya
insya Allah...

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang "Aku" maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran ( Al Baqarah: 186)


Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (Ath-Thalaq: 2-3)

37 komentar:

  1. :)
    Saya juga percaya hal senada, Bunda. TFS.

    BalasHapus
  2. Benar bunda..tugas kita hanya berikhtiar dan berdo'a..
    Jika ikhtiar sudah optimal..do'a menjadi kekuatan yang paling dahsyat..tanpa batas kepada Allah, ..:)

    BalasHapus
  3. yup yang penting kita berusaha dan berdoa rezeki setiap orang allah sudah mengaturnya yang penting kita yakin bahwa pertolongan Allah selalu ada

    BalasHapus
  4. Hmmm...

    *ga tahu mau ngomong apa* :)

    BTW.. ga mau homeschooling.. ? hehehehe

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah percaya 100% ya ma:)

    BalasHapus
  6. iya ummi, doa adalah senjata kita...insya Allah

    BalasHapus
  7. iya ma sependapat, yang paling penting berusaha tapi tetap menyerahkan semua-Nya ke Allah swt ya =)

    BalasHapus
  8. hmm, kenapa ga tau mau omong apa yo?..ayo dunk komen

    btw, homeschooling...saya belum siap..berhubung masih harus kerja tiap hari yo..

    BalasHapus
  9. soalnya bener.. Rejeki Allah tuh luar biasa..

    *pengalaman di Keluarga*

    _jadi ingat Ibu_

    Beliau itu, selama studi S1 saya dan 2 kakak saya, tinggal di daerah terpencil di utara halmahera.. sendirian, yang lampunya nyala dari jam 6-12 malam.. kalo hidup disana.. katanya lebih murah.. jadi uang bisa ditabung buat sekolahan anak-anak..

    T_T

    Belum ngasih apa-apa sampe sekarang.. padahal semua dah pada kerja secara layak...

    BalasHapus
  10. percaya 100% bu... kejadian wkt aku memutuskan menikah. bgtu meniatkan Bismillah memulai semuanya dari awal dgn keringat bdua, Subhanallah rejekinya ngalir terus bu...

    BalasHapus
  11. subhanallah ya..Ario merasakannya..alhamdulillah

    salam buat ibu ya, mereka orang tua kita pastinya tidak berharap apa-apa ke kita
    melihat kita sukses sudah bahagia bukan kepalang ya yo?

    gimana kalau kita pergikan mereka buat pergi haji ke Baitullah, insya Allah

    BalasHapus
  12. Insya Allah...

    Tahun ini ayah Umroh.. tahun depan Ayah duluan Naik haji..

    Insya Allah Ibu nyusul bareng kakak.. *masih sempat2nya "ngalah".. * T_T

    BalasHapus
  13. subhanallah alhamdulillah ya Ayu...

    BalasHapus
  14. ur pap? hehehehe
    awak juga ada cerita yg hampir mirip.
    anak kecil itu sudah ditinggal ayahnya sejak SD. bungsu, lelaki satu2nya dari 4 bersaudara, yatim.
    sering membantu ibunya dengan mencari kelapa di hulu sungai, kemudian menghanyutkannya, segera berlari, dan mengambilnya di hilir. lumayan menghemat tenaga sebelum membawanya ke pasar terdekat untuk dijual.

    ....... (miss u pap...)

    betul Ci
    biarpun masih 2 taun, awak dan bunda sudah 'pusing' buat memilih SD nanti (padahal KB aja belom, wkwkwkwkwk). ada 'idealisme', dimana pemikiran 'tidak semua anak yg bersekolah di SD murah tidak berkwalitas, akan tidak sesukses anak yg bersekolah dengan kualitas mengkilap'. Memang kita mesti memberi yg terbaik kepada anak kita. Tapi rasa2nya perlu banyak hal yg harus dipertimbangkan. Biaya dan efek psikologis si anak.

    Dan rasa2nya awak perlu tau dimana SDnya eisha ? NF?

    BalasHapus
  15. Al fatihah buat Ayah ya Zhar, semoga Allah swt membalas segala amal kebaikan ayah ibu kita dengan indahnya Surga-Nya amin..betapa mereka begitu bersahaja dan pekerja keras..

    BalasHapus
  16. iya zhar, banyak pertimbangan yang difikirkan: pertimbangan usia juga perlu ya. Karena SD negeri aturannya menerima yang genap 7 tahun dan sudah bisa membaca. Sedangkan Eisha 6 tahun kurang nanti

    Juga goal dr kita:
    1. apakah orientasinya nilai UAN tinggi sehingga bisa masuk SMPN favorit dan nantinya masuk PTN? (UI, ITB yang bayaranny ga semurah dulu hehe). kalau orientasinya ini, maka kualitas SD negeri tak perlu diragukan. Teman-teman juga relattif heterogen dan luas pergaulan. Tapi agama berarti musti ditambal di sisi lain misal dengan ikut TPA
    2. orientasi yang lain? misal kebutuhan khusus, hapal quran, dll..maka pertimbangannya adalah mencari sekolah yang sesuai, atau SD negeri ditambah dengan kurus lainnya..misal kursus Tahfiz

    3. pertimbangan lain-lain: biaya,yaitu efek psikologis anak (yang azhar bilang) jarak, kemauan anak, kematangan, de el...hehehe jangan ikut pusingg yaa...emang jadi mumet ;)

    Eisha sedang menimbang untuk masuk di Azhari Islamic School. so far baca testimoni nya cukup baik, insya Allah yaa...

    BalasHapus
  17. wah..niatan kita sm ya bunda u/ sekolah anak-anak..msh banyak perdebatan disana sini tp kembali..luruskan niat maksimalkan ikhtiar..insyaallah Allah akan tunjukkan jalan terbaik..smoga eisha menjadi salah satu generasi penyelamat Al qur'an, mencintai Al-qur'an dan mengamalkannya..amien

    BalasHapus
  18. kalo sy dekat rumah kebetulan sekolahnya uzt. Yusuf Mansyur...

    BalasHapus
  19. memang skrg di azhari islamic school berapa biaya masuk n spp nya bunda?

    BalasHapus
  20. alhamdulillah, niatan kita sama, berarti ada teman seperjuangan ^^. memang banyak perdebatan dan yang mendemotivasi tapi insya Allah, semoga anak-anak kita menjadi generasi Quran seperti anak2 di Palestina sana insya Allah

    BalasHapus
  21. wah alhamdulillah..doakan juga semoga kami dipermudah ya bun..

    BalasHapus
  22. uang pangkal dan sppnya di pm saja ya ummi...

    BalasHapus
  23. Moga yg terbaik buat anak2 kita. Karena baik bagi seorang belum tentu baik bagi yg lainnya :-)

    BalasHapus
  24. betull ma, setuju...
    semoga ya anak2 kita diberikan yang terbaik oleh Allah swt tentunya

    BalasHapus
  25. PM juga dong biayanya Ummi..
    aku jg lagi mencari sekolah dasar utk anak2... TKnya ada juga ya?
    lokasi sekolahnya berapa Meter/Hektar?
    hari dan jam sekolahnya? ekskulnya apa aja Ummi?

    BalasHapus
  26. PM juga dong biaya nya bunda..
    Aku dapet web nya, tapi ga ada penjelasan biaya disana, Minta tolong ya...

    BalasHapus
  27. iya aku pm ya bun...=) insya Allah

    BalasHapus