Minggu, 23 Oktober 2011

Bagaimana Cara Mencetak Anak Nakal?


Bismillahirrahmanirrahim

Pagi ini saya membaca postingan link seorang teman di FB dan menemukan artikel berikut, cukup menghentak dan memberi banyak insight untuk kita, para orang tua. Bahwa apa-apa yang kita lakukan (yang mungkin sering kita anggap wajar) memberikan efek negatif kepada anak di masa depannya.

Saya share disini, semoga bermanfaat, sumbernya dari link ini: http://m.kompasiana.com/post/edukasi/2011/10/24/bagaimana-cara-mencetak-anak-nakal/

**************

Bagaimana Cara Mencetak Anak Nakal?

Oleh: Cahyadi Takariawan | 24 October 2011 | 07:47 WIB

Departemen Kepolisian Texas pernah merilis “Postulat untuk Membesarkan Anak- anak Nakal” dalam rangka propa­ganda anti anak nakal. Terjadi kegelisahan yang amat serius pada pemerin­tah kota Houston, Texas, lantaran banyaknya kejahatan yang dila­kukan oleh anak-anak belia, hingga akhirnya dibuatlah kampanye dan propaganda besar-besaran untuk menekan jumlah kejahatan mereka.

Berikut ini beberapa postulat untuk membesarkan anak-anak nakal, mungkin ada manfaatnya bagi kita.

1. Sejak bayi, berikan kepada anak segala yang ia inginkan. Dengan demikian, ia akan percaya bahwa dunia berhutang budi kepadanya.

2. Pada waktu ia mengucapkan kata-kata yang tidak patut, tertawakanlah agar ia merasa bahwa ia lucu.

3. Jangan pernah memberi pendidikan ruhaniah kepada anak. Tunggulah sampai ia berumur 21 tahun baru kemudian ia akan memil­ih untuk dirinya sendiri.

4. Jangan pernah mengatakan “salah” kepadanya. Kata itu akan mengembangkan rasa bersalah yang kompleks. Hal itu menjadikan ia di kemudian hari apabila ditangkap karena mencuri mobil akan merasa bahwa penangkapan itu merupakan penganiayaan.

5. Biarkan saja dia berbohong. Lakukanlah segalanya bagi anak, agar ia berpengalaman melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

6. Biarkan ia membaca apa saja yang dapat ia peroleh sendiri. Biarkan pikirannya berpesta pora di keranjang sampah.

7. Sering-seringlah bertengkar di hadapan anak anda. Dengan demikian mereka tidak akan terkejut apabila di kemudian hari keluarganya berantakan.

8. Berilah uang yang mereka butuhkan. Jangan pernah membiarkan anak menabung untuk dirinya sendiri.

9. Puaskan segala keinginan makanan, minuman, dan kesenangannya. Lihatlah, apakah segala keinginan nafsunya telah terpenuhi?

10. Pada waktu ia sungguh-sungguh dalam kesulitan, maafkanlah diri Anda sendiri dengan mengatakan, “Aku tak dapat berbuat apa-apa lagi.”

Apakah kita sudah melaksanakan sepuluh postulat di atas, keseluruhan atau sebagiannya ? Jika sudah, artinya kita telah terlibat dalam mencetak dan membesarkan anak-anak nakal.
Berhentilah melakukannya !


Powered by Telkomsel BlackBerry®

8 komentar:

  1. Sebetulnya lbh gampang menciptakan anak nakal dibanding anak yg baik dan berbudi.

    BalasHapus
  2. Iya mama, kasih sayang berlebihan terkadang justru menjebak anak-anak kita ke dalam perilaku yang malah tidak baik ya...

    BalasHapus
  3. kekerasan dan kedislipinan berlebihan juga nggak baik, yang sedang2 aja juga kadang gak jamin anak bisa baik budi... gak bisa pukul rata kali yah semua orang dengan jenis didikan sama hasilnya juga sama...

    BalasHapus
  4. betul mba, sesuatu yang berlebihan, jatuhnya tidak baik, kedisiplinan juga rasa kasih sayang selayaknya tidak berlebihan, Insya Allah. Benar mba, karena tidak jaminan cara mendidik kita (walau sdh mengikuti teori2 parenting) akan bisa membuat anak menjadi anak yang ideal baik, maka disini perlunya kita bermohon kepada Allah swt agar Allah selalu menjaga anak-anak kita dengan penjagaan Terbaik-Nya di dunia ini, juga di akhirat kelak, juga semoga Allah swt berkenanmengampuni dan menyadarkan kita thp perilaku kita sbg orang tua yang tidak baik..hiks

    BalasHapus
  5. Aamiin Allahumma Aamiin, terima kasih Bunda atas sharing pemikirannya ya :)

    BalasHapus
  6. semoga anak2 kita dijauhkan dr sifat anak2 nakal ya bun...

    BalasHapus
  7. Mama Esti, apa kabar? :) iya semoga anak-anak kita semua dijauhkan dari sifat nakal, begitu pula dengan kita orang tuanya ya ma, tidak menjerumuskan mereka kepada sifat2 ini...semoga anak-anak kita menjadi generasi masa depan dengan sifat2 baik :)

    BalasHapus