Selasa, 08 Juni 2010

Dalam Rangka Mencintai-Nya

Bismillahirrahmanirrahim

dalam note ini saya mencoba menulis tentang pernikahan
ehm walau saya  bukanlah M. Fauzil Adhim
penulis buku hebat tentang pernikahan dan keluarga
yang saya kagumi tulisan Beliau...

yang saya tulis disini adalah kebanyakan pengalaman keseharian
dan pengamatan
atau perpanjangan lidah dari orang lain

Dulu, dulu sekali
ibu bapak kita
terutama yang jawani
selalu mengait-ngaitkan 3 B
dalam hal menjari jodoh atau calon suami atau calon isteri

secara harfiyah,
kita mungkin sdh menganggap hal-hal ini menjadi suatu yang sudah kuno
ga moderndan ketinggalan zaman

Tapi jangan salah,
pernah juga saya "mencuri dengar"
ada kalangan teman-teman saya
yang punya komentar-komentar aneh
terkait dengan jodoh ini
dan komentar-komentar mereka ga jauh kok dari pertimbangan pemilihan 3 B
seperti yang diwariskan nenek moyang kita dahulu

waktu itu, alkisah ada seorang gadis
cantik pintar rupawan
tiba-tiba menyebarkan undangan pernikahannya
sengan seorang yang cukup famouslah dikampus
tapi yang saya dengar malah komentar ribet
yang bilang: "loh kok nikahnya sama si Abang B sih, kan si A cantik, masak dapatnya yang begitu,
musibahhh tuh"

astaghfirullah, beneran saya heran termangu2
masak iya komentarnya begitu, dan itu tidak diucapkan oleh hanya satu orang
saya juga beristighfar kalo ternyata mungkin saja
saat itu hati saya diam-diam mengaminkan pendapat teman-teman waktu itu...
ndilalah waktu itu saya belumlah menikah...

Sampai suatu saat, kakak kelas saya
yang saat itu sedang memberikan materi ke adik-adik kelasnya
secara tiba-tiba, bilang begini: "Ternyata ya, rupa pasangan  itu tidak jaminan lo kita bahagia di rumah tangga" dengan mukanya yang sumringah.
karena beliau memang baru menikah setahun berselang.
dan saat itu, saya belum menikah, jadi agak nda nyangkut apa ya maskud ucapannya..

Daaaann,
sekarang ini saya baru mengerti,
setelah hampir 8 tahun menikah (Alhamdulillah)
saya baru faham ari dan makna ucapan mba kakak kelas saya tersebut...

BETUL BANGET: itu intinya

karena, benar
wajah nan rupawan tidak banyak mengambil peran dalam kebahagiaan rumah tangga
karena wajah tidak bisa dibawa  untuk berdiskusi antara isteri dan suami

satu lagi, tingkat pendidikan,
itu juga tidak berkorelasi, mau lulusan Ekonomi, Kedokteran, fasilkom kek yang ngetop2
ga jadi jaminan kita jadi tentram lahir batin

PERCAYA DEH

karena sesungguhnya sumber kebahagiaan itu adalah NIAT
NIAT dalam pernikahan
yaitu Ridhotillah, keberkahan..
bukan yang lain-lain deh..
bukan untuk demi kebanggan pas kita bawa ke kondangan,
bukan untuk dipamerkan di blog atau fesbuk hehe
juga bukan untuk rasa senang hati ketika memperkenalkan ke teman-teman, tetangga
dan handai taulan di kampung :D

kalau itu niatnya, segera deh diluruskan
karena itu bisa jadi doa
tapi punya trade off di sisi yang lain karena kita mengabaikan Dia
karena seharusnya apa-apa yang kita lakukan
apalagi memilih pasangan
mesti karena-Nya
mesti karena kecintaan kita kepada-Nya..

maka rumah tangga kalau sdh begini
insya Allah akan selalu dijaga oleh-Nya
dan bila ada satu yang menyimpang, yang lain bisa meluruskan
jika yang satu sdh mulai belok, yang lain bisa menuntun

Betapa menyenangkan bukan?
lebih menyenangkan dirasakan ketimbang perasaan bangga kita
bersuami atau beristri orang "hebat"

Maka,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar